W.E.L.C.O.M.E. to ..

W.E.L.C.O.M.E. to ..
mY bloG

Selasa, 23 November 2010

bencana gunung merapi

GUNUNG MERAPI MELETUS, YOGYAKARTA

EVAKUASI WARGA: Warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi dievakuasi menuju Balai Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, tadi malam.

SLEMAN (SINDO) – Gunung Merapi akhirnya meletus kemarin.Letusan terjadi pada pukul 17.02 WIB, saat gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah-DI Yogyakarta ini mulai mengeluarkan awan panas.
Letusan kembali terjadi pada 17.03 WIB dan disusul keluarnya awan panas secara terus menerus. Berdasar aktivitas tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),Badan Geologi, dan Kementerian ESDM menyatakan Gunung Merapi sudah erupsi. Bahkan,Kepala Pusat PVMBG Surono memastikan bahwa letusan pukul 17.02 WIB lebih besar dibanding tiga erupsi yang terjadi sebelumnya. “Erupsi kali ini bersifat eksplosif dan lebih besar dibanding tiga letusan sebelumnya,”jelas Surono di Yogyakarta kemarin.Karena besarnya energi yang dikeluarkan, pada pukul 18.00 WIB terdengar letusan tiga kali yang terdengar dari Pos PGM di Jrakah dan Pos PGM di Selo, Kabupaten Boyolali, disusul dengan asap membubung setinggi 1,5 kilometer mengarah ke selatan.

Hingga tadi malam letusan Merapi dilaporkan merenggut sekitar 14 nyawa. Dari jumlah tersebut 11 di antaranya ditemukan di dalam dan di sekitar kediaman Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan, di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Sedangkan tiga orang lainnya meninggal di rumah sakit. Relawan saluran komunikasi sosial bersama Giyanto membenarkan berita ditemukannya 11 korban meninggal di sekitar kediaman Mbah Maridjan. Mereka meninggal akibat disapu awan panas letusan Gunung Merapi. Giyanto tidak bisa dikonfirmasi secara detail mengenai data korban tewas karena dia disibukkan oleh proses evakuasi.

Hingga berita ini diturunkan jenazah belum bisa dievakuasi karena jalur sekitar lokasi penemuan mayat rusak dan dipenuhi pohon tumbang akibat letusan Merapi. Satu identitas korban tewas diketahui sebagai wartawan media online, Vivanews, Jakarta,Yuniawan W Nugroho; lainnya belum jelas. Adapun keberadaan Mbah Maridjan masih misterius,namun dipastikan dia bukan termasuk 11 korban tewas. Bahkan tadi malam beredar kabar yang menyebutkan tokoh yang bergelar R Ng Surakso Hargo itu selamat. Seperti diketahui, Mbah Maridjan memilih tidak mengungsi,walaupun dia meminta warga di Kawasan Rawan Bencana III mematuhi instruksi pemerintah untuk segera mengungsi.
Mbah Maridjan menjelaskan, dia tidak mau mengungsi lebih karena khawatir nanti warga salah menanggapi,sehingga mereka kecele. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyatakan sejumlah warga yang terjebak di Kinahrejo diusahakan untuk dievakuasi.“ Tanggap darurat dalam musibah ini akan ditangani pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten,” ujar Raja Keraton Yogyakarta ini. Sebelumnya, PVMBG telah membunyikan sirene sebagai tanda Merapi meletus dan peringatan kepada warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III agar secepatnya mengosongkan daerahnya menuju ke barak-barak pengungsian. Sirene bahaya di Kaliurang, Sleman,berbunyi pada pukul 17.57 WIB dan pada 18.05 WIB Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menarik semua petugas dari pos PGM.

Letusan Merapi juga menimbulkan abu vulkanik yang mengguyur wilayah sekitar Merapi. Seperti dirasakan warga Muntilan, Kabupaten Magelang, hujan abu disertai kerikil kecil terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.Akibat hujan abu tersebut,masyarakat yang keluar rumah harus mengenakan penutup kepala dan masker untuk menutup hidung. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Bakesbang PB Kabupaten Magelang Heri Prawoto menjelaskan bahwa abu vulkanik mencapai radius 40 kilometer, hingga Kabupaten Temanggung. Letusan Merapi kontan membuat warga panik. Bahkan,karena terlambat mengungsi, sejumlah warga harus menjadi korban.

Salah satu korban tewas adalah balita berusia 6 bulan,Ilham Azza,yang meninggal dunia setelah keluarganya telat melakukan evakuasi. Anak pasangan Sriyanto dan Romlah,warga Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, ini meninggal akibat sesak nafas. Di RSUD Muntilan sebanyak 21 warga harus menjalani perawatan karena menderita gangguan pernafasan. Mereka tidak memakai masker saat hujan debu turun cukup tebal. Plt Direktur Utama RSUD Muntilan dr Sasongko menyebutkan, debu vulkanik turun cukup tebal dan mengandung zat belerang yang bisa menimbulkan sakit pernafasan. Dua warga Umbulharjo,Kecamatan Cangkringan, Sleman, masing- masing Pujo, 45 dan Walijan, 40,juga harus dirawat di RS Sardjito Yogyakarta.
Dua tetangga juru kunci Gunung Merapi Mbah Marijan tersebut mengalami luka bakar yang sangat serius akibat terkena awan panas. Untuk diketahui, desa mereka berjarak hanya sekitar 1,5 kilometer dari puncak Merapi. Sejak status aktivitas Merapi dinaikkan menjadi awas pada Senin (25/10),Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta telah meminta warga segera mengungsi, terutama mereka yang tinggal sekitar kilometer dari puncak Merapi atau dalam kawasan rawan bencana (KRB) Merapi III. Kawasan dimaksud letaknya sangat dekat dengan sumber bahaya, seperti awan panas,aliran lava, guguran batu, dan lontaran batu pijar, baik yang masuk wilayah Jawa Tengah ( Klaten,Boyolali,maupun Magelang) serta di wilayah DI Yogyakarta (Sleman).Namun, sebagian besar warga tidak menggubris instruksi tersebut dan memilih tetap tinggal di rumah.
Untuk meminimalisasi jatuhnya korban, tim gabungan dari SAR,Tanggap Siaga Bencana (Tagana), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Palang Merah Indonesia (PMI) kemarin melakukan penyisiran, di antaranya di jumlah desa di Kecamatan Cangkringan,Pakem, dan Kecamatan Turi,Sleman. Namun, evakuasi yang dilakukan tim penolong baru bisa mencapai kawasan pintu gerbang objek wisata Kaliurang,atau 10 kilometer dari puncak Merapi.Artinya,KRB III belum dapat ditembus petugas dari tim penolong.

Delapan Luncuran Awan Panas
Menurut pemantauan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, terjadi delapan kali luncuran awan panas yang dimulai sejak pukul 17.02 WIB selama sembilan menit,kemudian terjadi luncuran awan panas kedua selama empat menit pada pukul 17.18 WIB. Awan panas ketiga terjadi pada pukul 17.23 WIB selama lima menit, pada pukul 17.30 WIB selama dua menit, 17.37 WIB selama dua menit, dan awan panas yang lebih besar selama 33 menit terjadi pada pukul 17.42 WIB. Pada pukul 18.16 WIB kembali muncul awan panas ketujuh selama lima menit dan diikuti awan panas besar pada pukul 18.21 WIB selama 33 menit.

Dari Pos Pengamatan Selo terlihat nyala api dan kolom asap setinggi 1,5 kilometer (km) dari puncak Merapi. Luncuran awan panas tersebut mengarah ke sisi barat daya, barat, selatan serta tenggara. Pada pukul 18.00–18.45 WIB terdengar suara gemuruh yang terpantau dari Pos Pengamatan Jrakah dan Selo dengan suara dentuman tiga kali yaitu pada pukul 18.10 WIB, 18.15 WIB, dan 18.25 WIB.Aktivitas Gunung Merapi mulai mereda pada pukul 18.54 WIB. “Kami belum dapat menyebut bahwa masa krisis Merapi sudah mereda. Masih harus menunggu perkembangannya,”jelas Surono. Namun,dia belum bisa memastikan ada pembentukan kubah lava baru karena kondisi cuaca yang masih kurang baik dan gelap sehingga tidak memungkinkan melakukan pengamatan dengan sempurna.

“Seluruh petugas pos pengamatan juga sudah ditarik,supaya tidak ada korban dulu.Yang penting adalah mengamankan masyarakat yang sudah selamat. Jangan coba-coba dulu naik untuk menyelamatkan orang yang masih terjebak di atas

SUMBER: SEPUTAR INDONESIA

Selasa, 02 November 2010

Ragam Bahasa Standar Dan Non Standar

RAGAM BAHASA STANDAR DAN RAGAM BAHASA NON STANDAR

Ragam Bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasi tersebut bisa berbentuk:

Dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Biasanya pemberian dialek adalah berdasarkan geografi, namun bisa berdasarkan factor lain, seperti factor social. Sebuah dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa dan pengucapan. Berdasarkan pemakaian bahasa, dialek dibedakan menjadi:

1. Dialek regional: varian bahasa yang dipakai di daerah tertentu. Contohnya: bahasa Melayu, dialek Jakarta,dll.
2. Dialek social: dialek yang dipakai oleh kelompok social tertentu atau yang menandai strata social tertentu. Contohnya: dialek remaja
3. Dialek temporal: dialek yang dipakain pada kurun waktu tertentu. Contohnya: dialek Melayu zaman Sriwijaya.
4. Idiolek: keseluruhan cirri bahasa seseorang yang khas pribadi dalam lafal, tata bahasa, atau pilihan kekayaan kata.



Aksen, dapat mengacu kepada hal-hal di bawah ini:

* Stres(linguistic), suku kata sebuah kalimat yang diucapkan dengan penekanan terbanyak.
* Logat, alunan nada yang dimiliki oleh masing-masing orang sesuai adaT daerahnya.



Aksen(musik), penekanan pada nada dalam musik

Ragam Bahasa Standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi,1998:14).

Perbedaan antara ragam bahasa standar , nonstandard, dan semistandard :

* Topic yang sedang dibahas,
* Hubungan antara pembicara,
* Medium yang digunakan,
* Lingkungan, atau
* Situasi saat pembicaraan terjadi.

Ciri-ciri yang membedakan antara ragam standar, nonstandard dan semistandar :

* Penggunaan kata serapan atau kata ganti
* Penggunaan kata tertentu
* Penggunaan imbuhan
* Penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
* Penggunaan fungsi yang lengkap.



Untuk membedakan Ragam Bahasa Standard an Non standar berikut ini salah satu dari karangan Ragam Bahasa Standar



Demam Nikah pada tanggal 10-10-10

Sejenak melupakan cuaca, bungan, dan pakaian pengantin, ribuan pasang calon pengantin China memilh 10 Oktober 2010 sebagai tanggal baik untuk mengikat tali perkawinan. Akibat banyaknya permintaan perkawinan pada Minggu (10/10/2010), kantor pencatat perkawinan membuka pedaftaran sejak dini hari di seantero negeri.

Tanggal 10 Oktober 2010 dalam bahasa China disebut “shi quan shi mei” atau “ sempurna dalam semua sisi”. Karena “shi” juga bermakna “10”, umumnya pasangan calon pengantin itu mengharapkan banyak keuntungan menyertai kehidupan mereka di masa datang.

Kantor-kantor catatan sipil di Beijing, Shenzen, Hangzhou, dan kota-kota besar lainnya memulai kerja lebih awal dari hari biasanya untuk menerima pendaftaran para calon pengantin, kendati tanggal tersebbut merupakan hari pertama liburan setelah berakhirnya sepekan peringatan Hari Jadi Nasional.

Biro Urusan Sipil Beijing membuka kantornya untuk menerima pendaftaran pada Minggu sangat pagi, sekitar pukul 06. 00 waktu setempat. Lebih dari 1200 pasangan telah mengambil nomor antrean pendaftaran di kantor Biro Urusan Sipil di istrik Haidin, yang merupakan hari yang paling sibuk dikantor itu sepanjang tahun ini.

Gao Jie (27), Staf sebuah perusahaan konsultan di Beijing, bersama pasangannya, telah memesan waktu untuk pendaftaran sejak awal September.

“Memesan waktu pendaftaran lebih awal sangat penting karena ratusan pasang calon pengantin pada hari Minggu ini akan berjubal untuk mendaftar. Tidak seorang pun akan dapat mendaftarkan perkawinan pada hari ini tanpa memesan waktu terlebih dahulu” katanya.

Di kabupaten Tianjing, yang berpenduduk sekitar 12 juta jiwa, tercatat lebih dari 5.000 pasang calon pengantin mendaftarkan perkawinan pada Minggu 10 oktober 2010.

Tanggal istimewa tahun sebelumnya antara lain 9 september 2009 yang bermakna “Keabadin” dan 8 Agustus 2008 bermakna “kekayaan”. Demam kawin pada tanggal istimewa itu tidak hanya terjadi di china, tapi juga di beberapa wilayah di Indonesia. Di Batam, misalnya 30 pasangan memilih menikah pada tanggal 10-10-2010.



Sedangkan contoh untuk karangan Ragam Bahasa Nonstandar sebagai berikut :







ALAY ANCAM BAHASA INDONESIA



Dikalangan anak remaja saat ini kesukaan untuk pakai bahasa gaul itu sudah tampak. Dalam menggunakan bahasa singkat pada kirim pesan dalam handphone atau saat komunikasi internet(chating) biasa menggunakan bahasa gaul. Singkatan dalam kirim pesan juga disebut bahasa gaul.

Sebagai contoh dalam bahasa gaul yang sering ditemui seperti : 9ax aneh kok ay..slmet ya mo9a lan99eng.amHien. Kalimat itu mempunyai arti Nggak aneh kok Ay Selamat ya semoga langgeng,Amin.

Bahasa gaul yang sering digunakan oleh remaja masa kini disebut bahasa alay itu bias merusak, bahkan melunturkan bahasa Indonesia. Ditambah lagi tidak ada yang mengingatkan atau memberikan peringatan soal bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Awal tahun 2000 menjadi titik penting dalam perkembangan bahsa Indonesia, yaitu dengan adanya bahasa gaul .Masyrakat pengguna Bahasa gaul mulai pakai pada saat online yang digunakan pada dunia Maya yang dikenal dengan istilah bahasa alay.

Bahasa alay digunakan dikaum remaja supaya statusnya diakui dalam pergaulan sehingga mengubah gaya tulisan dan gaya pakaian. Minimnya pengetahuan kaum muda akan Bahasa Indonesia bukan saja pada pelajar SMP dan SMA melainkan pada mahasiswa. Hal itu tampak pada saat mereka buat makalah. Mahasiswa banyak tidak dapat menggunakan bahasa alay karna kerap menggunakan bahasa alay.