W.E.L.C.O.M.E. to ..

W.E.L.C.O.M.E. to ..
mY bloG

Rabu, 06 April 2011

Data Diri
saya merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, saya terlahir didunia ini pada tanggal 29 april 1990 di bidan terdekat. alhamdulillah persalinannya lancar tanpa hambatan ... heheee udah ahh, jadi malu saya.

Pendidikan
Pada tahun 2000 saya lulusan SDN Rawa Rotan.
Pada tahun 2003 saya lulusan SMP Taman Harapan
Pada tahun 2006 saya lulusan SMK Dinamika Pembangunan
Dan sekarang saya lagi melanjuti keperguruan tinggi S1 di Universitas Gunadarma Jurusan Sistem Informasi.

Cita-cita
waktu masih kecil sih maunya jadi dokter, polisi, sama pilot. tapi semakin kesini saya semakin mengerti apa yang harus saya lakukan untuk masa depan, insya allah bila punya modal saya ingin membuka sebuah usaha kecil-kecilan (jadi PENGUSAHA gitu) hahaaaa...

Pandangan hidup : Hidup adalah sebuah perjuangan yang memerlukan pengorbanan, kegagalan bukan awal dari sebuah kehancuran tapi akan menjadi motivasi. jadikan lah kegagalan sebagai acuan/pelajaran untuk masa yang datang.

Pengalaman hidup
Pengalaman baik : mendapat juara kelaswaktu masih SD dan pernah ikut lomba upacara bendera juga, menang lohh ... heheee

Pengalaman buruk : setiap manusia pasti aja sering berdebat masalah cinta atau sering disebut orang-orang Love gitu...hehehehe, tapi seiring bertambah nya usia...kebiasan buruk itu hilang.

Pengalaman berkesan : bertemu dengan gadis pujaan sewaktu pulang sekolah dulu ( waktu SMK loh, bukan SD) dan sampe sekarang masih awet, mudah-mudahan ajah bisa bertahan sampai selama-lamanya. amien

Latar belakang keluarga : saya beasal dari keluarga sederhana, ayah saya bekerja sebagai buruh swasta, dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga.

Pekerjaan : karyawan swasta yang bergerak di bidang otomotif.

Bagaimana Cara Reaktor Nuklir Bekerja ??

Reak­tor nuk­lir mem­pro­duk­si dan me­ngen­da­li­kan pe­le­pas­an ener­gi da­ri pe­me­cah­an atom be­be­ra­pa un­sur se­per­ti ura­ni­um dan plu­to­nium. Da­lam re­ak­tor Pem­bang­kit Lis­trik Te­na­ga Nuk­lir (PLTN), ener­gi di­le­pas­kan da­ri re­ak­si fi­si (pe­me­cah­an) ber­an­tai atom ba­han ba­kar dan pa­nas yang di­ha­sil­kan di­pa­kai un­tuk mem­pro­duk­si uap. 

Uap ini­lah yang di­gu­na­kan un­tuk meng­ge­rak­kan tur­bin un­tuk mem­pro­duk­si lis­trik. Je­nis pem­bang­kit lain­nya ju­ga meng­gu­na­kan uap, na­mun PLTN ti­dak me­la­ku­kan pem­ba­kar­an ba­han ba­kar fo­sil yang bi­sa me­le­pas­kan emi­si gas ru­mah ka­ca.


http://www.okejuga.com/wp-content/uploads/2011/02/reaktor-nuklir.png
Bagian-bagian reaktor nuklir

Ada be­be­ra­pa kom­po­nen yang umum di­pa­kai oleh ba­nyak re­ak­tor se­per­ti di­ri­lis world-nu­cle­ar.org.

Ba­han ba­kar

Bia­sa­nya ba­han ba­kar be­ru­pa bu­tir ura­ni­um ok­si­da (UO2) yang da­lam ta­bung se­hing­ga ter­ben­tuk ba­tang ba­han ba­kar. Ba­tang ini di­atur se­de­mi­ki­an ru­pa di da­lam in­ti re­ak­tor.

Mo­de­ra­tor

Ma­te­ri­al ini mem­per­lam­bat pe­le­pas­an net­ron fi­si yang me­nye­bab­kan le­bih ba­nyak re­ak­si fi­si. Bia­sa­nya yang di­pa­kai ada­lah air, na­mun bi­sa ju­ga air be­rat atau gra­fit.

Tang­kai ken­da­li

Ba­gi­an ini di­buat da­ri ma­te­ri­al yang me­nye­rap net­ron, se­per­ti cad­mi­um, haf­ni­um atau bo­ron. Ma­te­ri­al ini bi­sa di­ma­suk­kan atau ter­le­pas da­ri in­ti un­tuk me­ngon­trol ke­ce­pat­an re­ak­si hing­ga meng­hen­ti­kan re­ak­si. Se­lain itu ada sis­tem pe­ma­dam­an ke­dua de­ngan me­nam­bah­kan pe­nye­rap net­ron yang lain, bia­sa­nya ter­da­pat da­lam sis­tem pen­di­ngin uta­ma.

Pen­di­ngin

Be­ru­pa ca­ir­an atau gas yang meng­alir se­pan­jang in­ti re­ak­tor dan me­min­dah­kan pa­nas da­ri da­lam ke­lu­ar. Da­lam re­ak­tor yang me­ma­kai air bia­sa, fung­si mo­de­ra­tor bia­sa­nya me­rang­kap se­ba­gai pen­di­ngin.

Be­ja­na ber­te­kan­an

Bia­sa­nya be­ru­pa be­ja­na ba­ja ku­at dan di­da­lam­nya ada in­ti re­ak­tor dan mo­de­ra­tor/pen­di­ngin. Na­mun bi­sa ju­ga be­ru­pa se­rang­kai­an ta­bung yang me­nam­pung ba­han ba­kar dan me­nya­lur­kan ca­ir­an pen­di­ngin ke se­pan­jang mo­de­ra­tor.

Ge­ne­ra­tor uap

Ini ada­lah ba­gi­an da­ri sis­tem pen­di­ngin­an di ma­na pa­nas da­ri re­ak­tor di­gu­na­kan un­tuk mem­bu­at uap da­ri tur­bin.

Con­tain­ment (pe­na­han)

Ya­i­tu struk­tur di se­ki­tar in­ti re­ak­tor yang di­ran­cang un­tuk me­lin­dungi­nya da­ri gang­gu­an lu­ar dan me­lin­dungi ba­gi­an lu­ar da­ri efek ra­dia­si ji­ka ada ke­sa­lah­an. Ba­gi­an ini di­buat da­ri struk­tur be­ton dan ba­ja de­ngan te­bal men­ca­pai 1 m.

Ke­ba­nyak­an re­ak­tor per­lu di­ma­ti­kan sa­at peng­isi­an ba­han ba­kar. Da­lam hal ini peng­isi­an ba­han ba­kar di­la­ku­kan pa­da in­ter­val 1-2 ta­hun dan se­pe­rem­pat atau ti­ga­pe­rem­pat pa­sang ba­han ba­kar di­gan­ti de­ngan yang ba­ru. Pa­da ti­pe CAN­DU dan RBMK yang me­mi­liki ta­bung ber­te­kan­an (bu­kan be­ja­na te­kan yang me­nu­tup in­ti re­ak­tor), peng­isi­an ulang ba­han ba­kar bi­sa di­la­ku­kan sa­at ge­ne­ra­tor be­ker­ja de­ngan me­mu­tus ta­bung ber­te­kan­an itu.

Pa­da re­ak­tor de­ngan mo­de­ra­tor air be­rat atau gra­fit, re­ak­tor bi­sa be­ker­ja se­per­ti bia­sa bah­kan sa­at pe­nga­ya­an ura­ni­um. Ura­ni­um alam ma­sih me­mi­liki kom­po­si­si yang sa­ma de­ngan sa­at di­tam­bang (me­mi­liki 0,7% iso­top U-235 dan 99,2% U-238). Ura­ni­um ini me­mi­liki iso­top U-235 yang cen­de­rung te­rus mem­be­lah.

Iso­top ini ke­mu­di­an di­ka­ya­kan hing­ga 3,5-5%. Pa­da pro­ses pe­nga­ya­an se­per­ti ini mo­de­ra­tor bi­sa be­ru­pa air bia­sa dan di­se­but de­ngan re­ak­tor air ri­ngan. Air ini bi­sa me­nye­rap net­ron de­ngan ba­ik, na­mun tak se­efek­tif meng­gu­na­kan air be­rat atau gra­fit. Da­lam ber­ba­gai ka­sus yang lang­ka, ba­ngun­an in­ti re­ak­tor bi­sa ru­sak se­hing­ga me­nye­bab­kan ma­sa­lah pa­da sis­tem pen­di­ngin­an atau mo­de­ra­tor. Aki­bat­nya, re­ak­si fi­si yang ter­ja­di bi­sa tak ter­ken­da­li dan me­nye­bab­kan le­dak­an atau ter­se­bar­nya asap ra­dio­ak­tif ke ma­na-ma­na.

sumber: klik disini

Jogjakarta, Kota Dengan Tata Letak Terbaik Di Dunia

Kota Yogyakarta yang dibangun pada tahun 1755, bersamaan dengan dibangunnya Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I di Hutan Beringin, berada di kawasan antara sungai Winongo dan sungai Code. Disuatu kawasan yang sangat strategis untuk segi pertahanan keamanan pada waktu itu. Namun kalau kita amati secara lebih mendalam , ada satu hal yang membuat kita lebih takjub lagi, yaitu tentang tata letak kotanya. Sebab tata letak kota Jogja adalah tata letak kota yang terbaik di dunia!!!
Betapa tidak, bila kita lihat tata letak jogja yang dibangun dari arah selatan yaitu panggung krapyak kearah utara sampai dengan tugu sangatlah tertata sekali serta mengandung banyak falsafah; padahal blueprint tata letak kota tersebut dibuat pada zaman dimana dinegara kita belum semaju saat ini.

Bagi anda yang belum mengetahui dimana letak kehebatan tata kota jogja, inilah detail urutan bangunan beserta falsafahnya :



1.Krapyak adalah gambaran asal roh-roh. Di sebelah utaranya terletak kampong Mijen, berasal dari perkataan Wiji (benih), jalan lurus ke utara, dikanan kiri dihiasi pohon Asem dan Tanjung, menggambarkan kehidupan sang anak yang lurus, bebas dari rasa sedih dan cemas, rupanya nengsemake serta di sanjung-sanjung (tanjung) selalu.



2.Plengkung Nirbaya ( Plengkung Gading ), Plengkung ini menggambarkan periode sang anak menginjak dari masa kanak-kanak ke masa pra puber. Dimana sifatnya masih nengsemake ( pohon asem) dan suka menghias diri (nata sinom). Sinom merupakan daun asem yang masih muda.



3.Alun-alun selatan. Disini terdapapat dua pohon beringin yang disebut Wok. Wok berasal dari kata brewok. Dua pohon beringin ditengah-tengah alun-alun ini menggambarkan bahagian badan yang paling rahasia, oleh karena itu diberi pagar batu. Disekitar alun-alun inin terdapat lima buah jalan yang bersatu satu sama lain, menunjukkan pancaindra. Tanah berpasir artinya belum teratur lepas satu sama lain. Apa yang ditangkap belum teratur oleh pancaindra. Keliling alun-alun ditanami pohon Kweni dan Pakel artinya sang anak sudah wani (berani karena sudah akil balig)


4.Sitihinggil, arti harafiahnya tanah yang ditinggikan. Disini terdapat sebuah tratag atau tempat istirahat beratap anyaman bambu. Kanan kiri tumbuh pohon gayam dengan daun-daunnya yang rindang serta bunga-bunganya harum wangi. Siapa saja yang berteduh dibawah tratag ini akan merasa aman, tenteram senang dan bahagia. Menggambarkan rasa pemuda-pemudi yang sedang di rindu asmara. Konsep lain dengan esensi sama disampaikan bahwa Sitihinggil terdapat dua bangunan untuk penjagaan abdi dalem Gandheng=penghubung=penggandeng. Nama depan hamba (abdi) ini adalah Duto dan Jiwo, dengan maksud andudut Jiwa = Jiwanya ditarik bersamaan antara laki-laki dan perempuan menyalakan api percintaan.


5.Halaman kemandungan, menggambarkan benih dalam kandungan sang ibu.



6.Regol Gadung mlati sampai kemagangan merupakan jalan yang sempit kemudian melebar dan terang benderang. Suatu gambaran Anatomis kelahiran sang bayi. Disekeliling bangunan Siti Inggil (Sasana Inggil) ini terdapat jalan yang menuju ke halaaman Kemagangan. Jalan di kiri kanan ini disebut Pamengkang. Pamengkang berasal dari Mekangkang, posisi kaki yang berjauhan satu sama lain. Posisi ini menunjukkan keadaan seorang ibu yang akan melahirkan . disini bayi kemudian magang (kemagangan) menjadi calon manusia yang sesungguhnya.




7.Bangsal Mangun-Tur-Tangkil, sebuah bangsal kecil yang terletak di tratag Sitihinggil. Jadi sebuah bangsal di dalam bangsal yang mempunyai arti bahwa di dalam badan kita (wadag) ada roh atau jiwa. Manguntur Tangkil berarti tempat yang tinggi untuk anangkil, yaitu menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa dengan cara mengeheningkan cipta atau bersemedi. Di belakang bangsal ini terdapat sebuah bangsal lagi yang disebut bangsal Witono, yang mengandung arti wiwit ono (mulailah), merupakan awal kegiatan spiritual manusia mendekatkan diri dengan Tuhan.


8.Tarub Hagung, merupakan bangunan 4 tiang dari pilar yang mempunyai bentuk empat persegi. Arfti bangunan ini adalah : siapa yang gemar semedi sujud kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berada selalu dalam keagungan.


9.Pagelaran, yang berasal dari kata Pagel = pagol = pager = batas dan aran =nama. Dimana habislah perbedaan manusia baik laki-laki maupun perempuan, terutama di hadapan Tuhan. Sehingga semua kalangan di dalam kraton menggunakan bahasa sama yaitu kramma inggil yang dirubah, yang disebut bahasa bagongan.



10.Alun-alun utara (lor) menggambarkan suasana nglangut, suasana sepi, suasana hati kita dalam samadi. Pohon beringin di tengah alun-alun menggambarkan suasana seakan-akan kita terpisah dari diri sendiri. Mikrokosmos bersatu dalam makrokosmos. Simpang empat sebelah utara menunjukkan godaan dalam semedi. Apakah kita jalan lurus (Siratal Mustaqim) atau menyimpang kekanan-kekiri.




11.Pasar Beringharjo, pusat godaan setelah kita mengambil jalan lurus berupa godaan akan wanita cantik, makanan yang lezat serta barang-barang mewah.



12.Kepatihan, lambing godaan akan kedudukan atau kepangkatan.

13.Sampailah kita pada Tugu, symbol tempat Alif Mutakaliman Wachid, bersatunya kawula lan Gusti bersatunya hamba dan Tuhan

sumber : www.hariansobek.com

PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN ILMIAH

Sejarah telah mencatat bahwa Bahasa Indonesai sebagai bahasa pemersatu seluruh komponen bangsa Indonesia – ingat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928-. Dan merupakan ciri dan identitas kita sebagai suatu bangsa di muka bumi ini. Sehingga pemakaian Bahasa Indonesia secara baku harus meliputi segala bidang termasuk dalam penulisan ilmiah.Penulisan ilmiah yang harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baku antara lain :
-    Disertasi
-    Tesis
-    Skripsi
-    Laporan Praktikum
-    Makalah
-    Kertas kerja
Dalam hal penulisan ilmiah seperti tersebut di atas, kita perlu memperhatikan beberapa hal penting yang akan kita tuangkan dalam tulisan ilmiah tersebut, yaitu :
-    Singkat, jelas, dan bermakna.
-    Berkesatuan.
-    Komunikatif dan berkaidah bahasa yang benar.
Dan untuk memenuhi ketentuan semua itu kita harus beroedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia dan pemakaian kata harus sesuai dengan Kamis Bahasa Indonesia (KBI) yang berlaku.
Dari sisi ejaan, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu :
-    Struktur kalimat.
-    Penulisan kata (kata dasar, kata turunan, kata ulang, kata majemuk, kata ganti, kata depan, partikel, singkatan, kata serapan, angka, dan lambang bilangan).
-    Diksi.
-    Pemakaian huruf (capital, miring, diftong, dan gabungan konsonan).
-    Pengistilahan.
-    Tanda baca.
-    Pemenggalan kata.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pemakaian Bahasa Indonesia yang baku dan benar adalah syarat mutlak dalam   penulisan ilmiah.

Peranan Teknologi Informasi Dalam Pertahanan Nasional

Teknologi telekomunikasi dan informasi membuat komunikasi antar-manusia di berbagai belahan dunia dapat berjalan dengan cepat dan real time. Informasi bergerak dengan leluasa dan tidak ada satu negara pun yang dapat membendung informasi dari luar. Intinya muncul kekaburan batas-batas negara (borderless) dan semakin menyatunya dunia dengan resiko munculnya saling ketergantungan antar-negara (interdependensi). Keadaan ini disebut dengan globalisasi, yaitu ketika dunia menjadi sebuah desa global (global village) yang memperpendek jarak dan interaksi manusia di berbagai belahan bumi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat pada era globalisasi. Semua negara sudah merasakan dampak dari globalisasi tersebut. Globalisasi telah menyebar keseluruh dunia dengan hasil teknologi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia dan menimbulkan perubahan yang sangat mendasar dalam tatanan hubungan antar bangsa ini yang lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara maju, serta hubungan kerja sama yang terus meningkat sehingga terasa kurang seimbang. Belakangan, masyarakat dunia juga menghadapi berbagai krisis yang diakibatkan oleh terkurasnya sumber energi dan sumber makanan dunia yang menggenapi krisis ekonomi yang makin mengglobal. Krisis pangan, krisis energi, krisis ekonomi, bahkan krisis air menjadi ancaman yang tidak boleh disepelekan. Negara-negara yang tidak memperhatikan ketahanan pangan dan ketahanan lainnya akan mudah terpuruk menjadi bangsa yang lemah dan tergantung dari bangsa lain.
Teknologi Informasi, dapat diartikan menjadi teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel). Teknologi Informasi ini bisa diterapkan di berbagai bidang, baik itu olahraga, hukum, agama bahkan ketahanan nasional.
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ketahanan nasional disini tidak hanya meminta kita untuk bertahan atau mempertahankan kemerdekaan kita dari segala macam bentuk penjajahan, namun kita juga dituntut untuk terus berusaha mencapai Tujuan Nasional Bangsa Indonesia. Disinilah peran teknologi informasi berfungsi, selain juga dari faktor masyarakatnya sendiri.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah kekuatan nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa, tak terkecuali bangsa Indonesia yang harus dipelihara dan dikembangkan serta didayagunakan sepenuhnya secara efektif untuk pelaksanaan Pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan daya saing nasional yang kokoh menuju Tujuan nasional. Pemanfaatan, penguasaan dan pengembangan Iptek dalam Pembangunan nasional dapat mengalami ATHG (Ancaman, tantangan, Hambatan, Gangguan) yang timbul baik dari luar maupun dari dalam, sehingga dapat mengganggu pelaksanaan Pembangunan nasional menuju tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itulah ketahanan Iptek perlu selalu ditingkatkan, agar gerak langkah pemanfaatan, penguasaan, dan pengembangan Iptek dalam Pembangunan nasional berjalan sesuai dengan harapan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diyakini bahwa kemampuan dan ketangguhan Iptek suatu bangsa adalah salah satu unsur penting bagi Ketahanan nasional yang perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dan proporsional dalam rangka proses pensejahteraan rakyat.
Maka dalam pencapaian Keberhasilan pengembangan teknologi yang mampu menunjang tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengaruh Globalisasi memungkinkan ketergantungan antar negara dalam semua aspek kehidupan akan semakin kuat. Pengembangan dan penguasaan teknologi canggih yang menjadi karakteristik utama tidaklah mudah untuk dikuasai dalam waktu yang singkat.
2. Keberhasilan program penguasaan teknologi nasional sangat ditentukan pula oleh peran pemerintah pada sisi pendanaan. Peran pemerintah sebagai sumber pendanaan pada saat ini dan masa mendatang bagi pengembangan dan penguasaan teknologi sangat diperlukan.
3. Dalam upaya mempercepat proses penguasaan teknologi melalui pola kerjasama dengan mitra asing, maka dapat dilakukan melalui kerjasama teknik antar negara berkembang, pemanfaatan forum-forum internasional (GNB dan D-8), kerjasama bilateral antar negara sedang berkembang, dan pembentukan pilot project di bidang kedirgantaraan.
4. Perkembangan teknologi pada umumnya akan membawa implikasi hukum pada penggunanya, terutama bila kepentingan strategis para pengguna mengalami konflik antara satu dengan yang lainnya.